Kamis, 25 September 2008

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh kebaikan dan keberkahan, juga merupakan bulan pemberian kasih sayang, bulan diturunkannya Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia. Bulan Ramadhan adalah bulan yang diliputi rahmat, ampunan, dan selamat (terbebas) dari siksa neraka.
Disebutkan dalam kitab Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim, dari sahabat Abu Hurairah RA, bahwa Nabi SAW pernah bersabda, ”Bila bulan Ramadhan datang maka dibukalah pintu-pintu surga dan ditutup pintu-pintu neraka, serta diikatlah setan-setan”.
Ibadah yang wajib dilakukan ketika Ramadhan adalah shaum (puasa). Melakukan ibadah shaum (puasa) Ramadhan karena iman kepada Allah SWT, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu.


Di antara keutamaan puasa ialah bahwa puasa telah diwajibkan oleh Allah SWT kepada semua umat manusia sejak dahulu. Firman Allah: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. (QS Al Baqarah: 183).
Diantara keutamaan puasa Ramadhan lainnya adalah bahwa shaum (puasa) itu menjadi sebab diampuni dosa-dosa dan dihapuskannya kesalahan-kesalahan. Disebutkan dalam kitab shahih Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala Allah, niscaya Allah mengampuni dosanya yang telah lalu”.
Nabi Muhammad SAW banyak memberikan pelajaran tentang keutamaan shaum (puasa) ini dari beberapa segi diantaranya: Pertama, Allah SWT mengkhususkan puasa untuk diri-Nya di antara semua bentuk amalan lainnya. Karena puasa merupakan rahasia antara seorang hamba dengan Rabb-nya, tiada seorang pun yang mengetahuinya selain Allah.
Kedua, puasa merupakan suatu bentuk kesabaran dalam menaati Allah, juga sabar terhadap takdir Allah dalam hal-hal yang menyakitkan, misalnya berupa lapar, haus, lemah badan, dan jiwa. Maka di dalam puasa ini tercakup kesabaran tersebut, dan nyatalah bahwa orang yang berpuasa termasuk orang yang sabar.
Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”. (QS. Az-Zumar (39): 10).
Ketiga, puasa sebagai perisai untuk menjaga orang yang berpuasa dari perkataan kotor, keji, dan sejenisnya. Rasulullah SAW berkata kepada para sahabat, ”Jika seseorang dari kamu sedang berpuasa maka janganlah ia berkata kotor dan jangan pula berbuat keji.”
Puasa juga membentengi orang yang berpuasa dari neraka. Hal itu sebagaimana diriwayatkan Imam Ahmad dengan sanad yang baik dari Jabir RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Puasa adalah perisai yang dipergunakan seorang hamba untuk membentengi dirinya dari siksaan neraka.”
Keempat, bau mulut orang yang sedang berpuasa lebih harum di sisi Allah SWT pada hari kiamat dari harumnya misk (minyak wangi paling harum). Dan kelima, orang yang berpuasa memperoleh dua macam kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka dan kesenangan ketika bertemu Rabb-nya. Wallahu’alam

0 komentar: